PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PELAJARAN FIQIH TENTANG KETENTUAN IBADAH HAJI DI MIN 5 KOTA BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2023-2024
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PELAJARAN FIQIH TENTANG
KETENTUAN IBADAH HAJI
DI MIN 5 KOTA BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2023-2024
Muhammad Taufik Akbar
https://syariahsulaiman.blogspot.com/
Mahasiswa PPG DALJAB Fikih K2 UIN
Raden Mas Said Surakarta
Dosen UIN Raden Mas Said
Surakarta
Kepala MIN 5 Kota Banjarmasin
Guru Pamon PPG Dalajb UIN Raden
Mas Said Surakarta
ABSTRAK
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil
hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif (intelektual), afektif
(sikap), dan psikomotoris (keterampilan). (Sudjana, 2006; 3). Siswa dikatakan
berhasil jika nilai yang didapatnya memenuhi standar ketuntasan atau disebut
KKM (Kriteria Kelulusan Maksimal). Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu adanya perbaikan dari
cara atau proses belajar di kelas dengan penggunaan model pembelajaran Problem
Basict Learning. Penelitian ini berdasarkan
permasalahan: Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada
pelajaran Fiqih tentang ketentuan
ibadah haji melalui model Problem
Based Learning (PBL) di kelas V MIN 5 Kota Banjarmasin. Sedangkan
tujuan dari penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih
tentang ketentuan
ibadah haji melalui model Problem
Based Learning (PBL) di kelas V MIN 5
Kota Banajarmasin. Penelitian ini berdasarkan
permasalahan: (a) Bagaimanakah Penerapan Metode Demosntrasi dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada Pembelajaran Fiqih Materi Pemulasaran Jenazah Kelas X
MAN Kota Pariaman Tahun 2023? (b) Bagaimanakah pengaruh Penerapan Metode
Demosntrasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada Pembelajaran Fiqih
Materi Pemulasaran Jenazah Kelas X MAN Kota Pariaman Tahun 2023? Sedangkan
tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengetahui Penerapan Metode
Demosntrasi dalam Pembelajaran Fiqih Materi Pemulasaran Jenazah Kelas X MAN
Kota Pariaman Tahun 2023? (b) Untuk mengetahui Penerapan Metode Demosntrasi
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada Pembelajaran Fiqih Materi
Pemulasaran Jenazah Kelas X MAN Kota Pariaman Tahun 2023. Penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan (action
research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap
yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran
penelitian ini adalah siswa Kelas V atau Fase C Madrasah Ibtidaiyah Negeri
5 (MIN 5) Kota Kota Banjarmasin
Kalimantan Selatan. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar
observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa
prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I (58%), siklus II (68%),
siklus III (89%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode pengajaran Problem
Basics Learning dapat meningkatkan hasil belajar Siswa Kelas V/ Fase.C MIN 5
Kota Banjarmasin, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah
satu alternative pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya dibidang Fikih.
PENDAHULUAN
Penggunaan pendekatan dalam pembelajaran,
dapat memberikan arahan pada siswa untuk mencapai beberapa kompetensi yakni:
mampu mengatur waktu, mengatur tugas dengan efektif, siswa dapat terlibat dalam
pembelajaran, mampu mendekati tugas-tugas pembelajaran, dapat menyajikan hasil
kerja, mampu mengorganisasi materi, mampu mengorganisasi pekerjaan sendiri. Penilaian
hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil hasil belajar yang
dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
yang luas mencakup bidang kognitif (intelektual), afektif (sikap), dan
psikomotoris (keterampilan). (Sudjana, 2006; 3). Siswa dikatakan berhasil jika
nilai yang didapatnya memenuhi standar ketuntasan atau disebut KKM (Kriteria
Kelulusan Maksimal).
Model pembelajaran Problem Basict Learning
merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk proses
belajar siswa. Model pembelajaran Problem Basict Learning, menurut Uno dan
Nurdin, 2011 (dalam Miftahul Huda 2013; 186), dapat berbentuk ceramah,
demonstrasi, pelatihan atau praktek dan kerja kelompok. model ini dapat
digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh
guru kepada siswa.
Olehnya dengan uraian tersebut calon peneliti
bermaksud untuk mengkaji permasalahan tersebut melalui tindakan kelas yang
diformulasikan dalam judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(Pbl) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pelajaran Fiqih
Tentang Ketentuan Ibadah Haji
Di Min 5 Kota Banjarmasin”.
METODE
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas Vb
MIN 5 Kota Banjarmasin tahun ajaran 2023/2024 yang berjumlah 19 siswa,
bertindak sebagai subjek penerima tindakan. Peneliti selaku guru mata Pelajaran Fikih bertindak
sebagai sebagai pelaku tindakan dan peneliti sebagai kolabolator dan penyususn
laporan. Penelitian ini menggunakan data kualitatif, yaitu data yang berbentuk
kata, kalimat dan skema.
Ada dua variable dalam penelitian ini yaitu
variable bebas atau independent dan variable terikat atau dependen.
Suatu penelitian dibutuhkan objek yang akan diteliti untuk mencapai
tujuan dari penelitian. Data-data dari objek yang diteliti merupakan data yang
dibutuhkan oleh peneliti untuk proses penganalisaan data. Objek yang akan
diteliti masih berupa populasi yang dipilih oleh peneliti. Menurut Sugiyono
(2013: 117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Populasi yang
digunakan oleh penulis adalah siswa di MIN 5 Kota Banjarmasin.
Menurut Milles dan Huberman (dalam Aqib, 2008) mengatakan tehnik
analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah model alur, yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh dari hasil
observasi, tes, dan dokumentasi akan dianalisis bersama dengan observer dan
teman sejawat. Data tersebut akan disaring atau diseleksi terlebih dahulu. Data
yang dianggap penting dan keabsahannya tinggi akan disajikan. Sedangkan data
yang tidak penting akan disimpan dan dijadikan arsip dengan pertimbangan
mungkin suatu saat akan dibutuhkan.
Data yang sudah diseleksi kemudian disajikan dan selanjutnya peneliti,
dan observer mendiskusikan data tersebut untuk menarik suatu kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil belajar
yang dicapai oleh siswa MIN 5 Kota Banjarmasin pada mata pelajaran FIKIH dengan
materi syarat dan rukun umrah serta sunnat dan larangan umrah melalui model pembelajaran
PBL dapat dilihat bahwa nilai
rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari siklus II ke siklus III. Hal ini
dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus
II adalah 68% dan meningkat pada siklus ke III dengan persentase 89%.
Berdasarkan observasi dan tes, tujuan
pembelajaran yang diharapkan pada mata pelajaran FIKIH dengan menerapkan model
pembelajaran PBL tercapai.
Upaya pemanfaatan sumber belajar secara maksimal dan mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran telah berhasil dengan sangat baik. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa, dimana sebagian
besar siswa kelas V MIN 5 Kota Banjarmasin telah memperoleh nilai diatas 70
maka dengan demikian pembelajaran dalam penelitian ini dianggap berhasil.
Hasil belajar
siswa yang diperoleh setelah dilaksanakan siklus I pada mata pelajaran FIKIH
dengan Pengertian, sejarah dan waktu ibadah haji serta syarat dan rukun
haji belum berhasil. Adanya siswa yang
termasuk dalam kategori rendah ini dikarenakan terdapat beberapa kendala yaitu:
(a)
penerapan langkah-langkah pembelajaran Problem based learning belum maksimal sehingga mempengaruhi
aktivitas belajar dan hasil belajar siswa;
(b)
siswa
masih kurang dalam kerjasama dalam kelompoknya atau masih ada siswa kurang
berpartisipasi dalam kelompok;
(c)
beberapa siswa masih sibuk bermain sendiri
pada saat guru menjelaskan;
(d)
bimbingan dalam pelaksanaan pembelajaran
masih perlu ditingkatkan sehingga dapat mengoptimalkan siswa dalam belajar
kelompok.
Penerapan model
pembelajaran Problem based
learning pada siklus I
dikategorikan cukup. Oleh karena itu, pembelajaran dilanjutkan ke siklus II
untuk memperbaiki proses dan
meningkatkan secara klasikal hasil belajar FIKIH siswa kelas IV MIN 5 Kota
Banjarmasin.
Pada
tindakan siklus II, dengan materi Wajib haji serta larangan ibadah haji dan
pembayaran dam serta sunnat haji. Pada saat proses pembelajaran, keaktifan
siswa mulai terlihat pada saat menjelaskan materi yang telah diperolehnya
diteman-temannya, bekerja sama, dan dapat menyelesaikan soal-soal yang
diberikan dengan memanfaatkan kelompok belajar. Perubahan-perubahan yang
ditemukan pada siklus II selama proses pembelajaran berlangsung diantaranya:
(a)
penerpan langkah-langkah pembelajaran Problem based learning pada siklus kedua sudah diterapkan secara
maksimal sehingga aktivitas belajar dan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan;
(b)
siswa sudah menunjukkan partisipasisi dalam
kerjasama dalam kelompoknya secara lebih baik dibandingkan siklus pertama;
(c)
Masih ada
siswa yang bermain pada saat guru menjelaskan;
(d)
perhatian siswa selama proses pembelajaran
meningkat. Hal ini ditandai karena adanya motivasi yang diberikan oleh guru
dengan baik.
Penerapan model
pembelajaran Problem based
learning pada siklus II
dikategorikan baik. Tes siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat,
persentasi hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh 58% sedangkan pada
siklus II diperoleh 68%. Persentase pada siklus I belum tercapai ketuntasan
secara klasikal sedangkan pada siklus ke
II masih menunjukkan belum tercapainya indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, pembelajaran dilanjutkan ke siklus III untuk
memperbaiki proses dan meningkatkan
secara klasikal hasil belajar FIKIH siswa kelas IV MIN 5 Kota Banjarmasin.
Pada tindakan
siklus III, dengan materi Ibadah Umrah. Pada saat proses pembelajaran,
keaktifan siswa mulai terlihat pada saat menjelaskan materi yang telah
diperolehnya diteman-temannya, bekerja sama, dan dapat menyelesaikan soal-soal
yang diberikan dengan memanfaatkan kelompok belajar. Perubahan-perubahan yang
ditemukan pada siklus II selama proses pembelajaran berlangsung diantaranya:
(e)
penerpan langkah-langkah pembelajaran Problem based learning pada siklus kedua sudah diterapkan secara
maksimal sehingga aktivitas belajar dan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan;
(f)
siswa sudah menunjukkan partisipasisi dalam
kerjasama dalam kelompoknya secara lebih baik dibandingkan siklus pertama;
(g)
Tidak ada lagi siswa yang bermain pada saat
guru menjelaskan;
(h)
perhatian siswa selama proses pembelajaran
meningkat. Hal ini ditandai karena adanya motivasi yang diberikan oleh guru
dengan baik.
Penerapan model
pembelajaran Problem
based learning pada siklus III
dikategorikan sangat baik. Tes siklus III menunjukkan bahwa hasil belajar
meningkat, persentasi hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh 68%
sedangkan pada siklus III diperoleh 89%. Persentase pada siklus II belum
tercapai ketuntasan secara klasikal sedangkan
pada siklus ke III menunjukkan tercapainya indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan. Berikut merupakan
diagram nilai atau hasil observasi yang dilakukan terhadap peserta didik :
Dengan
meningkatkannya penerapan peningkatan pembelajaran Problem based learning dan persentase hasil belajar siswa kelas IV MIN 5 Kota Banjarmasin, maka
pembelajaran/penelitian telah berhasil. Hasil penelitian sebelumnya juga telah
mengemukakan melalui penerapan model pembelajaran Problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran PKN kelas V di SDN Umbulrejo 01 Jember meningkat.
Keberhasilan tindakan dari siklus ke siklus
dikarenakan guru dapat melaksanakan rancangan pembelajaran dengan baik sesuai
dengan komponen pembelajaran Problem
based learning dalam
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan dan mengalami
peningkatan. Tujuan pembelajaran yang ditetapkan telah tercapai dengan baik,
siswa telah mampu memahami dan dapat mengerti serta dapat menjelaskan dengan
baik terhadap materi yang diperoleh.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dilaksanakan pada penelitian tindakan kelas mengenai penerapan
metode Problem based learning dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fikih materi Ibadah
Haji di kelas V MIN 5 Kota Banjarmasin Tahun pelajaran 2023-2024. Peneliti
dapat mengambil simpulan berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan
yakni sebagai berikut : 1.Terjadi
peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran fikih materi ibadah haji setelah
diterapkan metode Problem based learning di kelas V MIN 5
Kota Banjarmasin Tahun Pelajaran 2023-2024 dengan hasil sebagai berikut: a.Pada
Siklus I ada 11 peserta didik atau 58% yang mengalami ketuntasan belajar. B.Pada
siklus II ada 13 peserta didik atau 68% yang mengalami ketuntasan belajar. C.Pada
siklus III ada 17 peserta didik atau 89% yang mengalami ketuntasan belajar.
Dengan demikian maka Penerapan metode Problem
based learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran Fikih materi Ibadah Haji di kelas V MIN 5 Kota Banjarmasin
Tahun Pelajaran 2023-2024.
DAFTAR
PUSTAKA
Agung, A. A. Gede. 2011. Metodelogi Penelitian Pendidikan (Suatu
Pengantar).
Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha.
Ameliasari T. Kesuma. Menyusun PTK
Itu Gampang. Ciracas. Penerbit Esensi Erlangga Group
Djam’an Satori. 2014. Metodelogi
penelitian Kualitatif. Bandung. Penerbit Alfabeta.
Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Depdiknas.
Dimayanti dan Mudjino, 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT
Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jos. Daniel Parera, 1993. Keterampilan
bertanya dan menjelaskan. Jakarta: penerbit erlangga
Miftahul Huda, 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Jogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan
Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurulwati. 2000. Model Pembelajaran. Bandung.
Penerbit: Algesindo
Rusman Model-Model Pembelajaran.
Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung : Penerbit Indonesia
Sutirman.2015. Model-model
Pembelajaran. Jogyakarta : penerbit Graha ilmu.
Suharsimi Arikunto dkk,.2015. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta. Penerbit Bumi Aksara
Trianto, M.pd 2009.Mendesain model
pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta. Penerbit kencana
Zainal Aqib. Model-Model dan Strategi
Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung. Penerbit Yrama Widya
Komentar
Posting Komentar